Senin, 23 Mei 2016

Khairuddin Barbarossa, Penjahat Lautan Bagi Musuh dan Mujahid Bagi Islam

Pernah menonton film Pirates of Carribean? Seorang tokoh bajak laut dalam film itu yang dijuluki bajak laut terbesar dan paling ditakuti Eropa pada abad pertengahan. Dia adalah Barbarossa si Janggut Merah yang sesungguhnya dia adalah seorang muslim dan mujahid Islam.
Walaupun nama besar Barbarossa di Barat kini tinggal menjadi obyek industri hiburan, setidaknya sebagian orang dari mereka masih ada yang mengetahui bahwa dia bukanlah tokoh fiktif belaka. Dia adalah seorang tokoh yang pernah merajai wilayah Mediterania. Dan boleh jadi kebanyakan kaum muslimin hanya menikmati si Janggut Merah hanya sebagai sebuah hiburan belaka.
Barbarossa adalah seorang mujahid besar yang namanya terlupakan dari ingatan banyak kaum muslimin saat ini, sementara pada saat yang sama, masyarakat Barat tidak akan melupakannya dari ingatan mereka sebagai sosok yang menakutkan, negatif dan juga mengagumkan. Dia muncul sebagai pahlawan besar kaum muslimin yang menghadang pergerakan reconquista orang-orang Kristen Eropa yang ingin menguasai negeri-negeri muslim.
Karena lemahnya penguasa muslim saat itu mengakibatkan orang-orang Eropa berhasil menguasai beberapa wilayah muslim. Dan pada saat itulah Barbarossa bersaudara dengan keterampilan mereka dalam menahkodai kapal dengan gagah menghadang pergerakan orang Eropa yang ingin menyebrang daa menaklukkan wilayah muslim, terutama di Afrika Utara. Dengan serbuan langsung ke medan pertarungan lautan, Eropa pun terpaksa mencatat kekalahan demi kekalahan yang memalukan di wilayah lautan Mediterania.
Khairuddin dan kakaknya, Aruj adalah dua pahlawan besar yang menggerakan armada laut muslim untuk menghalau menghadapi semangan reconquista Eropa, dan dua pahlawan inilah yang dijuluki Barbarossa bersaudara. Khairuddin lahir pada tahun 1478 M dengan nama Khidr, kelak dia baru menyandang gelar nama Khairuddin setelah kakaknya gugur di pertempuran pada tahun 1518. Adapun sebutan Barbarossa adalah nama yang diberikan orang-orang Kristen karena janggut merah mereka.
Khairuddin lahir dan dibesarkan di sebuah pulau kecil di wilayah Turki yang bernama pulau Lesbos, pulau yang dulunya merupakan wilayah Yunani. Ayah Khairuddin, Ya’qub bin Yusuf adalah veteran laskar Usmaniyah yang tinggal dan menetap di pulau itu setelah pulau itu ditaklukkan Sultan Muhammad al-Fatih pada tahun 1462. Ibunya adalah seorang Wanita Yunani penduduk asli pulau itu yang melahirkan empat orang anak, yaitu Ishak, Aruj, Khidr, dan Ilyas.
Keluarga Barbarossa menjadi pusat perhatian karena prestasi anggotanya di Laut Tengah. Aruj diangkat menjadi laksamana armada Turki dan markasanya berada di kota pelabuhan Golletta, di Laut Tengah. Selanjutnya, orang-orang moor (Islam) bergabung dengan angkatan laut Turki untuk mengadakan aksi perlawanan terhadap armada Spanyol. Merekalah yang memungkinkan orang-orang Turki dapat meluaskan wilayah ke seluruh Afrika Utara sampai ke pantai Lautan Atlantik dan membangun supremasi kelautan mereka di Laut Tengah. Berbagai usaha juga dilakukan untuk merebut Semenanjung Iberia yang sebelumnya telah direbut orang-orang Kristen Spanyol.
Barbarossa bersaudara adalah orang yang yang menolong kerajaan Ottoman mengadakan pengawasan menyeluruh terhadap Maroko, Fez, Al-Jazair, Tunisia, dan Tripoli. Sedangkan saudara tuanya yang memimpin armada Turki adalah orang yang selalu mencemaskan kapal-kapal Eropa yang berdagang dari negeri ini. Dia membantu Aljazair menyingkirkan orang-orang Spanyol dari tanah mereka. Dialah yang menaklukkan armada Spanyol yang kuat. Orang-orang Spanyol teancam akan kekuatannya yang terus berkembang hingga akhirnya dia terbunuh pada tahun 1518 dalam pertempuran sengit dengan orang-orang Spanyol do Kota Rio Salado.
Khairuddin Barbarossa, yang berbakat dan berkemampuan besar akhirnya menggantikan kakaknya. Dia diangkat sebagai laksamana armada laut Turki oleh Sulaiman. Pada tahun 1519 diakui sebagai Gubernur Jenderal untuk Aljazair oleh Kaisar Turki. Khairuddin dengan segera menjadikan Turki pada saat itu sebagai raja laut di wilayah Laut Tengah. Kekuatan Turki ini di Pantai Barat Afrika merupakan armada gabungan yang begitu hebatnya sehingga tak satu pun negara Eropa yang mampu menandinginya. Ambisi utamanya adalah merebut kembali Semenanjung Iberia yang telah lama lepas. untuk itu dia berusaha keras sampai titik darah penghabisan dan tak henti-hentinya meskipun akhirnya usia lah yang membatasinya.
Barbarossa bekerja sama dengan Prancis pada pertempuran melawan Spanyol tahun 922 Hijriyah untuk merebut Pulau Corvu dan kepulauan-kepulauan di Laut Aegean yang dikuasai Venesia. Dan dengan bantuannya juga dalam merebut kota pelabuhan Niece, Prancis memberikan kota pelabuhan Toulun pada Turki  Pertempuran juga terjadi pada tahun 955, Paus mengadakan “Persekutuan Suci” dengan Spanyol, Hungaria, dan Venesia untuk melawan Turki. Khairuddin dan pasukan Turki memenangkan pertempuran itu dan direbutnya beberapa pulau di Laut Tengah.
Kemudian tibalah hari yang amat menentukan dalam merebut kembali Semenanjung Iberia. Pada tanggal 20 Agustus 1540, Barbarossa menyerang Jiblaltar dengan armada berkekuatan 16 kapal, diawaki oleh 100 pelaut dan 2000 prajurit.dalam waktu kurang dari 10 hari, dia bisa menginjakkan kakinya di Pantai Jilbaltar. Orang-orang Spanyol hampir tidak dapat menghadapi gempuran pasukan Turki itu dan terpaksa mengurung diri dalam kota karena mereka tidak dapat menghadapi pasukan Barbarossa di medan perang terbuka. Tapi akhirnya pengepungan itu terpaksa dihentikan karena kekurangan perbekalan dan kurangnya dukungan di darat.
Khairuddin Barbarossa meninggal tahun 1546. Impiannya untuk menaklukkan Semenanjung Iberia tetap tak terwujudkan, tetapi namanya telah diabadikan dalam balada Don Quixote memperoleh tempat abadi dalam sejarah peperangan laut sebagai orang yang telah mengantarkan Turki menjadi negara berkekuatan maritim terhebat pada masanya.


Sisi lain dari Khairuddin Barbarossa ini adalah dia memperlakukan rekan-rekannya dengan baik, sopan, dan karenanya mereka semua mencintainya. Secara pribadi dia sangat menyenangkan, santai, dan suka bercanda. Secara fisik, dia seorang yang berkulit gelap dengan tinggi rata-rata, serta mempunyai tulang dan perawakan yang besar. Rambut, jenggot dan alisnya sangat lebat dan berwarna merah. Menurut laporan beberapa pihak, alis matanya saling bersentuhan satu sama lain. Dan satu hal yang luar biasa, Barbarossa dapat berbicara dalam seluruh bahasa yang sering di gunakan di Lautan Mediterania, yaitu Yunani, Arab, Spanyol, Italia, dan Prancis, selain bahasa Turki sendiri tentunya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar