Pernah menonton film Pirates of Carribean? Seorang tokoh
bajak laut dalam film itu yang dijuluki bajak laut terbesar dan paling ditakuti
Eropa pada abad pertengahan. Dia adalah Barbarossa si Janggut Merah yang
sesungguhnya dia adalah seorang muslim dan mujahid Islam.
Walaupun nama besar Barbarossa di Barat kini tinggal menjadi obyek
industri hiburan, setidaknya sebagian orang dari mereka masih ada yang
mengetahui bahwa dia bukanlah tokoh fiktif belaka. Dia adalah seorang tokoh
yang pernah merajai wilayah Mediterania. Dan boleh jadi kebanyakan kaum
muslimin hanya menikmati si Janggut Merah hanya sebagai sebuah hiburan belaka.
Barbarossa adalah seorang mujahid besar yang namanya terlupakan
dari ingatan banyak kaum muslimin saat ini, sementara pada saat yang sama,
masyarakat Barat tidak akan melupakannya dari ingatan mereka sebagai sosok yang
menakutkan, negatif dan juga mengagumkan. Dia muncul sebagai pahlawan besar
kaum muslimin yang menghadang pergerakan reconquista orang-orang Kristen
Eropa yang ingin menguasai negeri-negeri muslim.
Karena lemahnya penguasa muslim saat itu mengakibatkan orang-orang
Eropa berhasil menguasai beberapa wilayah muslim. Dan pada saat itulah Barbarossa
bersaudara dengan keterampilan mereka dalam menahkodai kapal dengan gagah
menghadang pergerakan orang Eropa yang ingin menyebrang daa menaklukkan wilayah
muslim, terutama di Afrika Utara. Dengan serbuan langsung ke medan pertarungan
lautan, Eropa pun terpaksa mencatat kekalahan demi kekalahan yang memalukan di
wilayah lautan Mediterania.
Khairuddin dan kakaknya, Aruj adalah dua pahlawan besar yang
menggerakan armada laut muslim untuk menghalau menghadapi semangan reconquista
Eropa, dan dua pahlawan inilah yang dijuluki Barbarossa bersaudara. Khairuddin
lahir pada tahun 1478 M dengan nama Khidr, kelak dia baru menyandang gelar nama
Khairuddin setelah kakaknya gugur di pertempuran pada tahun 1518. Adapun
sebutan Barbarossa adalah nama yang diberikan orang-orang Kristen karena
janggut merah mereka.
Khairuddin lahir dan dibesarkan di sebuah pulau kecil di wilayah
Turki yang bernama pulau Lesbos, pulau yang dulunya merupakan wilayah Yunani.
Ayah Khairuddin, Ya’qub bin Yusuf adalah veteran laskar Usmaniyah yang tinggal
dan menetap di pulau itu setelah pulau itu ditaklukkan Sultan Muhammad al-Fatih
pada tahun 1462. Ibunya adalah seorang Wanita Yunani penduduk asli pulau itu
yang melahirkan empat orang anak, yaitu Ishak, Aruj, Khidr, dan Ilyas.
Keluarga Barbarossa menjadi pusat perhatian karena prestasi
anggotanya di Laut Tengah. Aruj diangkat menjadi laksamana armada Turki dan
markasanya berada di kota pelabuhan Golletta, di Laut Tengah. Selanjutnya,
orang-orang moor (Islam) bergabung dengan angkatan laut Turki untuk mengadakan
aksi perlawanan terhadap armada Spanyol. Merekalah yang memungkinkan
orang-orang Turki dapat meluaskan wilayah ke seluruh Afrika Utara sampai ke
pantai Lautan Atlantik dan membangun supremasi kelautan mereka di Laut Tengah.
Berbagai usaha juga dilakukan untuk merebut Semenanjung Iberia yang sebelumnya
telah direbut orang-orang Kristen Spanyol.
Barbarossa bersaudara adalah orang yang yang menolong kerajaan
Ottoman mengadakan pengawasan menyeluruh terhadap Maroko, Fez, Al-Jazair, Tunisia,
dan Tripoli. Sedangkan saudara tuanya yang memimpin armada Turki adalah orang
yang selalu mencemaskan kapal-kapal Eropa yang berdagang dari negeri ini. Dia
membantu Aljazair menyingkirkan orang-orang Spanyol dari tanah mereka. Dialah
yang menaklukkan armada Spanyol yang kuat. Orang-orang Spanyol teancam akan
kekuatannya yang terus berkembang hingga akhirnya dia terbunuh pada tahun 1518
dalam pertempuran sengit dengan orang-orang Spanyol do Kota Rio Salado.
Khairuddin Barbarossa, yang berbakat dan berkemampuan besar
akhirnya menggantikan kakaknya. Dia diangkat sebagai laksamana armada laut
Turki oleh Sulaiman. Pada tahun 1519 diakui sebagai Gubernur Jenderal untuk
Aljazair oleh Kaisar Turki. Khairuddin dengan segera menjadikan Turki pada saat
itu sebagai raja laut di wilayah Laut Tengah. Kekuatan Turki ini di Pantai
Barat Afrika merupakan armada gabungan yang begitu hebatnya sehingga tak satu
pun negara Eropa yang mampu menandinginya. Ambisi utamanya adalah merebut
kembali Semenanjung Iberia yang telah lama lepas. untuk itu dia berusaha keras
sampai titik darah penghabisan dan tak henti-hentinya meskipun akhirnya usia
lah yang membatasinya.
Barbarossa bekerja sama dengan Prancis pada pertempuran melawan
Spanyol tahun 922 Hijriyah untuk merebut Pulau Corvu dan kepulauan-kepulauan di
Laut Aegean yang dikuasai Venesia. Dan dengan bantuannya juga dalam merebut
kota pelabuhan Niece, Prancis memberikan kota pelabuhan Toulun pada Turki Pertempuran juga terjadi pada tahun 955, Paus
mengadakan “Persekutuan Suci” dengan Spanyol, Hungaria, dan Venesia untuk
melawan Turki. Khairuddin dan pasukan Turki memenangkan pertempuran itu dan
direbutnya beberapa pulau di Laut Tengah.
Kemudian tibalah hari yang amat menentukan dalam merebut kembali
Semenanjung Iberia. Pada tanggal 20 Agustus 1540, Barbarossa menyerang
Jiblaltar dengan armada berkekuatan 16 kapal, diawaki oleh 100 pelaut dan 2000
prajurit.dalam waktu kurang dari 10 hari, dia bisa menginjakkan kakinya di
Pantai Jilbaltar. Orang-orang Spanyol hampir tidak dapat menghadapi gempuran
pasukan Turki itu dan terpaksa mengurung diri dalam kota karena mereka tidak
dapat menghadapi pasukan Barbarossa di medan perang terbuka. Tapi akhirnya
pengepungan itu terpaksa dihentikan karena kekurangan perbekalan dan kurangnya
dukungan di darat.
Khairuddin Barbarossa meninggal tahun 1546. Impiannya untuk
menaklukkan Semenanjung Iberia tetap tak terwujudkan, tetapi namanya telah
diabadikan dalam balada Don Quixote memperoleh tempat abadi dalam sejarah
peperangan laut sebagai orang yang telah mengantarkan Turki menjadi negara
berkekuatan maritim terhebat pada masanya.
Sisi lain dari Khairuddin Barbarossa ini adalah dia memperlakukan
rekan-rekannya dengan baik, sopan, dan karenanya mereka semua mencintainya.
Secara pribadi dia sangat menyenangkan, santai, dan suka bercanda. Secara
fisik, dia seorang yang berkulit gelap dengan tinggi rata-rata, serta mempunyai
tulang dan perawakan yang besar. Rambut, jenggot dan alisnya sangat lebat dan
berwarna merah. Menurut laporan beberapa pihak, alis matanya saling bersentuhan
satu sama lain. Dan satu hal yang luar biasa, Barbarossa dapat berbicara dalam
seluruh bahasa yang sering di gunakan di Lautan Mediterania, yaitu Yunani, Arab,
Spanyol, Italia, dan Prancis, selain bahasa Turki sendiri tentunya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar